Monday, July 7, 2008

Sang Jendral Besar

Siapakah yang tidak mengenal jendral Besar sudirman? Beliau adalah salah satu anak bangsa ini yang begitu gigih mempertahankan negara indonesia ,dari intervensi penjajah belanda yang telah bercokol selama bertahun tahun di bumi pertiwi indonesia tercinta ini,beliau sangat cerdas dan penuh semangat,serta di kenal sebagai ahli strategi perang,dan di percaya sebagai pencetus ketentaraan indonesia ,jasanya begitu besar bagi perjalanan,pasang surut bangsa ini.dan diabadikan sebagai nama jalan protokol di jakarta,lengkap dengan patung beliau berpose hormat,dari arah jl.thamrin menuju semanggi.
Lahir di purbalingga 24 januari 1916 ,wafat 29 januari 1950,hidup sederhana di purbalingga,rembang jawa tengah,mengenyam pendidikan HIS ,Perguruan Taman Siswa,dan Sekolah Muhamadiyah(tidak lulus).
Karir keprajuritannya dimulai semenjak Dia bergabung dengan tentara PETA,Beliau juga seorang guru sekolah muhamadiyah,sebelumnya karena kondisi pada waktu itu tidak memungkinkan lagi untuk mengajar,sehingga Dia beralih kepada ketentaraan,karena tuntutan hati nuraninya untuk membela yang tertindas,dan rasa patriotisne yang begitu besar bagi bangsa tercinta INDONESIA,tidak ada kata menyerah baginya ,setelah perjalanan karirnya yang begitu cemerlang ,karena keteguhan hati,kelemah lembutan nurani,dan semangat yang terus berkobar di dalam sanubarinya ,serta kemauan yang begitu kuat untuk terus belajar akan hidup ,belajar dari yang lemah,yang tertindas,yang terpinggirkan,sehingga menempa pribadinya yang supel dan demokratis.bergabung dengan banyak pertempuran baik yang terbuka maupun gerilya.
Sempat berjuang hanya dengan satu pau-paru sebagai penopang badan,karena sakit yang tak bisa di tolaknya ,tapi tetap beliau teguh telibat ,dan tetap menjadi motivator bagi anak buahnya,tidak pernah mengeluh akan tugasnya ,selalu setia senasib sepenanggungan,tidak mudah menyerah akan situasi sulit,selalu berusaha mencari jalan keluar dan bukan berfikir soal permasalahannya,terbuka dan mengayomi anak buahnya dan tidak segan-segan mengingatkan anak buahnya apabila mereka salah,bukan karena benci tapi karena sifat dan sikap pemomong ,kebapakan dan penuh welas asih ,karena sangat berbahaya dalam kondisi perang apabila ada salah pengertian dan komunikasi anter prajurit akan berakibat fatal untuk semuanya.
Takdir tak bisa dihaindari karena memang hanya kepada Tuhanlah semua mahluk akan berpulang,begitu juga dengan pak Dirman,pagi itu Beliau sudah tidak kuat lagi bertarung dengan penyakitnya,rasa leleh di badan ,yang begitu luar biasa,di dalam tandu yang terbuat dari kayu jati tua ,beliau merasakan akan hari hari akhir, untuk terakhir kali,setelah mengucapkan berkata sangat pelan kepada anak buahnya,"Tetaplah berjuang,sampai darah penghabisan,wahai saudaraku,belalah negri ini dan bebaskanlah dari kemungkaran karena sesungguhnyadari bumi pertiwi ini kamu-kamu semua hidup di dalamnya,berikan anak cucu kita kemerdekaan dan kebebasan,semoga Tuhan selalu melindungi kalian" dan nafas pun berhenti,Pak Sudirman Sang Jendral Besar itupun pergi untuk selamanya,semua prajuritnya duduk bersimpuh ,lepas topi,sambil tak ragu-ragu menegakan hormatdengan hati sedih bercampur bangga,isak tangispun bercucuran mengiring kepergian Sang Bapak!!!!!!


Akankah kita bisa seperti beliau??? akankah kita selalu tidak bisa menghargai beliau-beliau yang telah berjuang dengan bayaran nyawa demi tegaknya INDONESIA dan kemerdekaan diri kita,yang masing-maasing yang selalu sibuk dengan aktifitas yang menggila,tidak adakah sedikit ruang hati untuk mengingat mereka,menghargai mereka,dan menjadi seperti mereka sekarang?????? mari kita nerenung sejenak akan beliau-beliau ,yang dengan darah dan air mata ,berjuang demi kita saat ini!!!!!!!!!!!!!!!!!!wassalam.

No comments:

Post a Comment